laporaLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM PENILAIAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN DAN LINGKUNGAN
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
PENILAIAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN DAN LINGKUNGAN
“Di Susun sebagai salah satu syarat dalam Menyelesaikan
Mata Kuliah
Penilaian Ekonomi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan”
Oleh :
KHT A
KELOMPOK I
AHMAD FAUZY
L 131 14 061
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga praktikum dan penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan baik dan terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah banyak berperan penting dalam membantu penyusunan
laporan ini, yaitu kepada dosen mata kuliah Penilaian
Ekonomi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan yang banyak memberikan semangat dan masukan
baik dalam teori maupun pelaksanaannya, dan terutama asisten pembimbing
praktikum yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama kegiatan praktikum
hingga sampai saat penyusunan laporan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis meyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sehingga dapat dijadikan pedoman agar memperbaiki penyusunan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun di
masa yang akan datang.
Palu, Desember 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
SAMPUL…………………………………………………………………...
KATA
PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………. ii
DAFTAR
TABEL…………………………………………………………. iii
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Tujuan
dan Kegunaan............................................................. ...... 2
II.
TINJAUAN PUSTAKA
.......... 2.1
Ekonomi Lingkungan.................................................................... 3
.......... 2.2
Nilai Lingkungan........................................................................... 4
.......... 2.3 Travel Cost Method...................................................................... 4
.......... 2.4
Perilaku Konsumen....................................................................... 6
..........
III. ... METODE PRAKTEK
.......... 3.1 Waktu dan Tempat........................................................................ 8
.......... 3.2 Alat dan Bahan............................................................................. 8
.......... 3.3 Cara Kerja..................................................................................... 8
3.4 Jenis dan Sumber Data.................................................................. 8
3.5 Analisis Data................................................................................. 9
IV..... HASIL DAN PEMBAHASAN
.......... 4.1 Hasil.............................................................................................. 10
.......... 4.2 Pembahasan................................................................................... 12
V....... KESIMPULAN DAN SARAN
.......... 5.1 Kesimpulan ................................................................................... 14
.......... 5.2
Saran
............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
1. Hasil Data Responden ................................................................................
10
2. Hasil Karakteristik Responden....................................................................
10
3. Hasil Domisili Responden...........................................................................
10
4. Hasil Frekuensi Pengunjung........................................................................
11
5. Hasil Penilaian Terhadap Pelayanan............................................................
11
6. Hasil Penilaian Terhadap Kualitas Lingkungan...........................................
11
7. Hasil Nilai kesediaan untuk membayar (Willigness
To Pay)........................ 12
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pengertian hutan atau definisi hutan
yang diberikan Dengler adalah suatu kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang
cukup rapat dan menutup areal yang cukup luas sehingga akan dapat membentuk
iklim mikro yang kondisi ekologis yang khas serta berbeda dengan areal luarnya.
Nilai
merupakan persepsi manusia tentang makna suatu objek (sumberdaya hutan) bagi individu tertentu pada tempat dan waktu tertentu. Sehingga akan terjadi keragaman nilai sumberdaya hutan berdasarkan pada persepsi
dan lokasi masyarakat yang berbeda-beda. Nilai sumberdaya hutan sendiri
bersumber dari berbagai manfaat yang diperoleh masyarakat. Masyarakat yang
menerima manfaat secara langsung akan memiliki persepsi yang positif terhadap
nilai sumberdaya hutan dan hal tersebut dapat ditunjukkan dengan tingginya
nilai sumberdaya hutan tersebut.
Nilai guna langsung
merupakan nilai dari manfaat yang langsung dapat diambil dari SDH. Sebagai
contoh manfaat penggunaan sumber daya hutan sebagai input untuk proses produksi
atau sebagai barang konsumsi.Nilai guna langsung adalah nilai ekonomi yang
diperoleh dari pemanfaatan langsung dari sebuah sumber daya atau ekosistem. Contoh nilai produk atau hasil dari barang dan jasa dalam
suatu kawasan, nilai produktivitas atau hasil produksi suatu kawasan budidaya
(pertanian dan perkebunan), kawasan atau ekosistem tertentu (hutan, daerah
aliran sungai atau catchment area, mangrove, terumbu karang), serta pendapatan
dari pajak dan revenue dalam suatu kawasan.
Nilai guna langsung dari sumber
daya hutan disuatu bentang lahan berdasarkan kayunya, maka variabel ekonomi
yang relatif mudah digunakan dan bersifat menyeluruh adalah variabel
kayu. Oleh karena itu, untukmemahami
manfaat dari hutan tersebut perlu dilakukan penilaian terhadap semua manfaat
yang dihasilkan hutan khususnya nilai guna langsung berdasarkan
harga kayu bulat dan kayu olahan.
Penilaian sendiri merupakan upaya untuk menentukan nilai atau manfaat dari
suatu barang atau jasa untuk kepentingan manusia.
1.2 Tujuan
dan Kegunaan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum
penilaian ekonomi sumber daya hutan dan lingkungan sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui karakteristik sosial ekonomi pengunjung kawasan wisata pantai
kampung nelayan ?
2.
Untuk
mengetahui apakah variabel biaya perjalanan (travel cost), pendidikan, pendapatan individu per bulan, jarak
tempat tinggal dan usia, berpengaruh terhadap tingkat kunjungan penduduk dalam
satu bulan ke wisata pantai kampung nelayan ?
3.
Untuk
mengetahui besarnya surplus konsumen sebagai total manfaat darp pantai kampung
nelayan yang dirasakan oleh pengunjung dan nilai kesediaan untuk membayar (willingness
to pay) ?
Sedangkan
kegunaan dilaksanakannya praktikum penilaian ekonomi sumber daya hutan dan lingkungan adalah :
1.
Dapat
mengetahui karakteristik sosial ekonomi pengunjung kawasan wisata pantai
kampung nelayan ?
2.
Memberikan
pemahaman tentang pengaruh variabel biaya perjalanan (travel cost), pendidikan, pendapatan individu per bulan, jarak
tempat tinggal dan usia, berpengaruh terhadap tingkat kunjungan penduduk dalam
satu bulan ke wisata pantai kampung nelayan ?
3.
Dapat
mengetahui besarnya surplus konsumen sebagai total manfaat dari pantai kampung nelayan yang dirasakan
oleh pengunjung dan nilai kesediaan untuk membayar (willingness to pay) ?
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Menurut pearce dan tuner (1990)
nilai ekonomi atau total nilai ekonomi suatu sumber daya secara garis besar
dapat dikelompokan menjadi dua yaitu nilai penggunaan (use value)
dan nilai intrinsic (non use value).
Sumber
daya alam secara fisik diklasifikasikan menjadi sumber daya alam pulih, tak
pulih dan gabungan,Sumber daya yang menurun kuantitasnya dan tidak dapat
diperbaharui denganteknologi disebut daerah kritis. (Ari,2000)
Berdasarkan
pengelolaannya, pengelompokan sumber daya dibagi menjadi: pengelolaan oleh
swasta untuk kelompok barang pribadi dan pengelolaan oleh pemerintah untuk
barang public. (Swasono, Sri-Edi. (2005)).
Nilai
penggunaan tidak langsung ditentukan oleh manfaat yang berasal dari jasa – jasa
lingkungan dalam mendukung aliran produksi dan konsumsi (Munasinghe, 1993).
Sumber
daya alam dan sumber daya adalah: Ilmu yang
mempelajari pengalokasian sumber daya alam seperti air, lahan, ikan,hutan. Namun objek sumber daya alam yang terdapat di farm fakultas
peternakan adalah air, tanah, hijauan pakan, udara dan RPH.Fauzi.A
(2006).
2.1 Pengertian
nilai guna langsung
Nilai guna langsung merupakan nilai yang bersumber dari
penggunaan secara lang sung oleh masyarakat atau perusahaan terhadap komoditas
hasil hutan produksi, berupa flora pohon dan nir pohon, fauna dan komoditas
dari proses ekologis (ekosistem) hutan. Jenis manfaat penggunaan langsung ini
dikelompokan atas 1) bahan baku industri, 2) bahan bangunan, 3) sumber energi,
4) pangan (makanan), 5) obat, 6) flora fauna untuk hiasan dan peliharaan, 7)
air konsumsi rumah tangga (Fakultas Kehutanan IPB, 1999).
2.2 Nilai Lingkungan
Secara umum, nilai
dapat didefinisikan sebagai
pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lain (Fauzi, 2006).
Pada dasarnya
nilai lingkungan
sendiri
dibagi dua
yaitu penilaian atas dasar penggunaan (instrumental
value)
dan nilai yang terkandung di dalamnya (intrinsic value). Nilai dasar penggunaan menunjukkan
kemampuan lingkungan apabila digunakan untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan nilai yang terkandung dalam lingkungan adalah nilai yang melekat pada lingkungan.
Metode penilaian
terhadap
dampak lingkungan
telah diterapkan
dibeberapa
negara, guna mengetahui pengaruh yang diberikan
dari beberapa proyek yang dijalankan. Metode-metode
tersebut
pada dasarnya
dapat dikelompokan menjadi tiga
macam metode, antara lain: (Nahi dkk, 2012).
1.
Pendekatan harga pasar
2.
Pendekatan nilai barang
pengganti atau barang perlengkapan (surrogate
market price)
2.3 Travel Cost
Method
Metode ongkos perjalanan biaya yang dikeluarkan
tiap individu untuk menikmati kawasan rekreasi. Biaya yang dikeluarkan untuk
berwisata ke suatu area dianggap sebagai "harga" akses dan area
tersebut. (Turner, 2004 dalam Adrianto, 2010).
Metode ini dapat mengestimasi manfaat ekonomi atau biaya sebagai hasil
dari :
1.
Perubahan-perubahan biaya masuk dari sebuah situs rekreasi.
2.
Pengeluaran terhadap sebuah situs rekreasi yang ada.
3.
Tambahan sebuah tempat rekreasi baru.
4.
Perubahan kualitas lingkungan
pada sebuah
situs rekreasi.
Travel
cost method (TCM) memiliki tiga
pendekatan, yaitu:
1.
Zonal travel cost,
dapat dilakukan
hanya dengan menggunakan data sekunder
dan beberapa data sederhana
yang dikumpulkan dari para pengunjung.
2.
Individual travel
cost, menggunakan sebuah survei yang lebih
terperinci
terhadap
para pengunjung.
3.
Random utility, menggunakan survei
dan data-data
pendukung lainnya, serta teknik statistika
yang lebih
rumit.
TCM merupakan teknik yang pertama kali mengasumsikan bahwa nilai
suatu tempat rekreasi berkaitan dengan biaya perjalanan yang dikeluarkan para pengunjung. Akan
tetapi, pada prakteknya terdapat beberapa masalah
dengan penggunaan metode ini
(Iamtrakul et.al, 2005)., yaitu:
1.
Time
costs,
sebuah
TCM sederhana mengasumsikan bahwa travel cost hanya berkaitan dengan pengeluaran untuk bahan bakar. Seharusnya, sebuah
time cost dimasukkan
ke dalam travel cost sebagai sebuah refleksi
dari nilai
rekreasi sesungguhnya dari para pengunjung.
2.
Multiple visit journeys, tidak jarang
para pengunjung dapat mengunjungi lebih dari satu tempat rekreasi dalam satu hari sehingga mengakibatkan travel
cost memiliki margin for error yang tidak
pasti
terhadap
masalah ini.
3.
Substitute sites, para pengunjung seringkali mengunjungi sebuah situs yang diukur nilainya dengan TCM hanya sebagai situs pengganti dikarenakan tidak adanya lagi situs
yang dekat dengan rumah mereka.
4.
House
purchase
decision, sebagian pengunjung
akan memutuskan untuk membeli sebuah
rumah di dekat tempat rekreasi yang dianggap
telah memberikan
nilai kepuasan saat
mengunjunginya.
2.4 Perilaku Konsumen
Prilaku konsumen merupakan ukuran atau standar dasar pemikiran seseorang dalam memilih barang dan jasa yang mempunyai nilai paling tinggi (Djijono, 2002). Ada dua pendekatan yang digunkan dalam mempelajari perilaku
konsumen:
1.
Pendekatan nilai guna (utility) cardinal,
adalah kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang yang dapat dinyatakan
secara kuantitatif,
sehingga konsumen berusaha memaksimumkan kepuasannya.
2.
Pendekatan nilai guna (utility) ordinal, adalah kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang tidak dapat dinyatakan
secara
kuantitatif,
sehingga perilaku
konsumen dalam memilih barang yang akan memaksimumkan
kepusan ditunjukkan
dalam
kurva kepuasan sama (Indifferent Curve).
3.
Surplus konsumen merupakan perbedaan antara jumlah yang dibayarkan konsumen untuk mendapatkan
suatu produk dan kesediaan untuk membayar. Surplus konsumen memberikan gambaran manfaat yang di peroleh karena dapat membeli semua unit barang
pada tingkatan rendah. Pada pasar yang berfungsi baik, harga pasar mencerminkan
nilai marginal, seperti unit produk yang diperdagangkan. Secara sederhana, surplus konsumen dapat diukur sebagai bidang yang terletak di antara kurva permintaan dan garis harga (Djijono, 2002).
III. METODE PRAKTEK
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Penilaian Ekonomi Sumber aya Hutan
dan Lingkungan
di dilaksanakan pada hari minggu tanggal 11 Desember 2016 pukul 07:45 WITA sampai dengan selesai, yang bertempat di wisata
pantai kampung nelayan,
Provinsi Sulawesi Tengah.
3.2 Alat dan bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum penilaian ekonomi sumber daya hutan dan
lingkungan adalah data kuisioner, kamera dan alat tulis-menulis.
3.3 Cara Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan
dalam praktikum yaitu :
1.
Terlebih dahulu kita menyiapkan
data kuisioner yang
akan digunakan.
2.
Mencari
responden untuk mengisi data kuisioner
3.
Mewawancara
responden dengan beberapa pertanyaan yang diajukan
4.
Mencatat
hasil wawancara dan mengambil dokumentasi praktikum.
3.4 Jenis
dan Sumber Data
Metode yang
digunakan adalah model deskriptif, yaitu dengan melakukan proses pengumpulan data, pengelompokan atau klasifikasi, pengolahaan data dan menginterpertasikan data.
Data Primer
didapatkan
dari penelitiaan secara langsung
terhadab objek penelitian yang didasarkan dari hasil kerja lapangan dalam bentuk survei dan wawancara dari pengunjung yang sedang
berekreasi di kawasan wisata pantai kampung nelayan.
3.5 Analisis Data
Adapun Analisis data yang di gunakan
dalam praktikum ini yaitu :
1. Metode
ongkos perjalanan (Travel
cost method)
Vij =
f ( Cij, Tij,
Qij, Sij, Mij)
dimana:
Vij = Jumlah kunjungan oleh individu (i) ke lokasi (j)
Cij = Biaya perjalanan yang dikeluarkan individu (i)
untuk mengunjungi lokasi (j)
Tij = Biaya
waktu yang dikeluarkan individu (i) untuk mengunjungi lokasi (j)
Q ij = Persepsi
responden terhadap kualitas lingkungan lokasi yang dikunjungi
Si = Karakteristik dan substitusi yang mungkin ada
di tempat lain
Mij = Pendapatan
individu
2. Nilai
kesediaan untuk membayar (willingness
to pay)
WTPi = f (Q1 - Q0, Pown,i, Psub,i,
Si )
dimana :
Q0 = Kondisi lingkungan awal
Q1 = Kondisi lingkungan yang lebih baik
WTPi = Kesediaan membayar dari rumah tangga ke-i
Pown,i = Harga dari penggunaan sumberdaya
lingkungan
Psub,i = Harga subtitusi
untuk penggunaan sumberdaya lingkungan
Si = Karakteristik sosial ekonomi rumah tangga ke-i
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel
1. Data Responden
No.
|
Data Responden
|
|
1.
|
Nama
|
Bejo
|
2.
|
Alamat
|
Napu
|
3.
|
Pekerjaan
|
Petani
|
4.1.2 Tabel
2. Karakteristik
Responden
No.
|
Karakteristik
Responden
|
|
1.
|
Jenis kelamin
|
Laki-laki
|
2.
|
Tempat/tanggal lahir
|
-
|
3.
|
Usia
|
60 tahun
|
4.
|
Status
|
Sudah menikah
|
5.
|
Jumlah tanggungan
|
2 orang
|
6.
|
Pendidikan terakhir
|
-
|
7.
|
Pendapatan per bulan
|
Rp.3.000.000,00
|
4.1.3 Tabel 3. Domisili Responden
No.
|
Domisili
|
|
1.
|
Lokasi tempat tinggal
|
Napu, Kec. Lore
Utara, Kab. Poso
|
2.
|
Biaya transportasi
|
Rp.150.000,00
|
3.
|
Biaya konsumsi
|
Rp.48.000,00
|
4.
|
Biaya parker
|
Rp. 2.000,00
|
5.
|
Jenis transportasi
|
Motor
|
6.
|
Jarak yang di tempuh
|
125 Km
|
7.
|
Waktu yang di tempuh
|
4 jam
|
4.1.4 Tabel 4. Frekuensi Pengunjung
No.
|
Frekuensi Pengunjung
|
|
1.
|
Dalam satu bulan
|
Sebanyak 2 Kali
|
2.
|
Tujuan berkunjung
|
Rekreasi/wisata
|
3.
|
Lamanya waktu
berkunjung
|
30 menit s.d. < 90 menit
|
4.
|
Alasan
|
Alam dan lingkungan
sangat indah
|
5.
|
Sumber informasi
objek
|
Teman
|
6.
|
Berkunjung bersama
|
Keluarga
|
7.
|
Jumlah keluarga
yang ikut
|
Tiga orang
|
4.1.5 Tabel 5. Penilaian terhadap pelayanan
No.
|
Keterangan
|
Penilaian pelayanan
|
1.
|
Kemudahan mencapai
lokasi
|
Mudah
|
2.
|
Penyediaan fasilitas
rekreasi (ban, dll)
|
Memadai
|
3.
|
Penyediaan fasilitas
umum (WC umum)
|
Tidak memadai
|
4.
|
Keamanan objek wisata
|
Aman
|
5.
|
Keramahan petugas
|
Baik
|
6.
|
Kemudahan
mendapatkan informasi
|
Mudah
|
4.1.6 Tabel 6. Penilaian terhadap kualitas
lingkungan
No.
|
Keterangan
|
Penilaian pelayanan
|
1.
|
Kondisi lingkungan
|
Baik
|
2.
|
Kebersihan lingkungan
|
Baik
|
3.
|
Pencemaran air
|
Tidak bermasalah
|
4.1.7 Tabel 7. Nilai
kesediaan untuk membayar (Willigness
To Pay)
No.
|
Nilai kesediaan untuk membayar
|
|
1.
|
Perlu adanya upaya
pelestarian
|
Ya, agar masyarakat
berrekreasi senang.
|
2.
|
Siapakah yang
bertanggung jawab dalam pelestarian lingkungan
|
Masyarakat
|
3.
|
Jumlah kesediaan untuk membayar
|
Rp. 10.000,00
|
4.2 Pembahasan
Karakteristik sosial ekonomi responden menunjukan responden adalah laki-laki dengan usia 60 tahun, tingkat
pendidikan terakhir adalah Tidak ada,
jenis pekerjaan
Petani
dengan pendapatan perbulan Rp.3.000.000,00.
Krakteristik dari pengunjung pantai kampung nelayan sebagian besar menggunakan sepedamotor untuk alat transportasinya, jenis kunjungan sendiri mayoritas
bersama
keluarga dengan jumlah keluarga yang
dibawa adalah tiga orang dengan tujuan berkunjung lama waktu kunjungan sendiri
rata-rata 30 sampai 90 menit dengan persentase kunjungan dalam satu bulan
sebanyak dua kali. Dengan tanggapan mengenai kemudahan mencapai lokasi adalah alam dan lingkungan sangat indah,
penyediaan fasilitas rekreasi dan umum
wisata pantai kampung nelayan memadai, keamanan objek wisata
aman, keramahan petugas (pengelola) baik serta kita diberi kemudahan dalam hal
mendapatkan informasi. Penilaian terhadap kondisi lingkungan baik, serta
kebersihan lingkungannya baik dan
pencemaran airnya tidak bermasalah.
Hasil yang diperoleh
dari analisis
biaya perjalanan di mana akan menunjukan surplus konsumen
dan total
manfaat bagi pengunjung wisata pantai
kampung nelayan. Total manfaat pengunjung pada biaya yang dikeluarkan adalah
sebesar Rp.200.000,-
sedangkan jika
surplus konsumen dalam satu
bulan pada tarif parkir Rp.2000,- maka biaya perjalanan yang
dikeluarkan dalam satu kali berkunjung sebesar Rp.150.000,-. Besaran nilai rata-rata kesediaan untuk membayar (WTP) per pengunjung terhadap perbaikan dan pengembangan fasilitas di wisata
pantai kampung nelayan adalah Rp.10.000,-.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada halaman
sebelumnya, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Karakteristik sosial ekonomi
pengunjung sebagian besar adalah dari kalangan masyarakat lokal yang bekerja
sebagai wirausaha dengan pendapatan perbulan sebesar Rp.3.000.000,00.
2.
Total manfaat pengunjung pada biaya yang dikeluarkan adalah
sebesar Rp.200.000,- sedangkan
jika
surplus konsumen dalam
satu bulan pada tarif parkir Rp.2000,- maka biaya perjalanan yang dikeluarkan dalam satu kali berkunjung
sebesar Rp.150.000,-.
3.
Besaran nilai rata-rata kesediaan untuk membayar (WTP) per
pengunjung terhadap perbaikan dan pengembangan fasilitas
di wisata pantai kampung
nelayan adalah Rp.10.000,-.
5.2. Saran
Sebagai masyarakat yang baik patutlah kita menjaga
lingkungan di sekitar kita dengan cara tidak membuang sampah sembarangan pada
area wisata karena dapat berpengaruh terhadap penilaian
kondisi lingkungan wisata yang ada, sehingga pengunjung dari objek wisata
tersebut akan berkurang.
Adrianto, Mochamad. 2010. Aplikasi Travel Cost
Method
Pada Benda Cagar
Budaya: Studi Kasus
Musium Sangiran.Surakarta: Skripsi Universitas
Sebelas
Maret.
Arie, U. 2000. Budidaya Bawal Air Tawar
untuk Konsumsi dan Ikan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.
Djijiono. 2002. Valuasi Ekonomi Menggunakan Metode Travel
Cost Taman Wisata Hutan di Taman Wan Abdul Rachman Propinsi Lampung. Makalah
Pengantar
Falsafah
Sains, 1-20, Institut Pertanian
Bogor.
Fauzi, Akhmad. 2006. Ekonomi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Jakarta:
Gramedia.
Iamtrakul, Pawinee. Hokao, Kazunori. Teknomo, Kardi. 2005. Public Park Valuation
Using Travel
Cost Method.
Vol 5, 1249-1264.
Munasinghe, M. 1993. Environmental Economics and
Sustainable Development. Washington.D.C :The World Bank
Nahib,Irmadi, Yatin Suwarno dan Syahrul Arief. 2012.
Pemetaan Terumbu Karang dan Nilai Ekonomi Berdasarkan
Travel Cost Method: Studi Kasus
Di Taman Nasional Karimunjawa. Vol
5, 8-9.
Pearce, D.W. and Moran, D. 1994. The Economic Value
of Biodiversity. Earthscan, London.
Swasono,
Sri-Edi. (2005). Ekspose Ekonomika: Mewaspadai Globalisme dan Pasar Bebas.
Yogyakarta: Pustep-UGM.
LAMPIRAN
Gambar
1. Saat mewawancarai responden
Gambar
2. Saat mewawancarai responden
Komentar
Posting Komentar